PENTAS BARENG LESBUMI MADIUN RAYA: MENGENANG GUS DUR DI KANTOR PCNU NGAWI

Pentas Bareng Lesbumi Madiun Raya: Mengenang Gus Dur di Kantor PCNU Ngawi

Pentas Bareng Lesbumi Madiun Raya: Mengenang Gus Dur di Kantor PCNU Ngawi

Blog Article



Ngawi - Dalam rangka mengenang Presiden ke-4 Republik Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) dari lima kabupaten di Madiun Raya menggelar pentas seni bersama di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ngawi, Sabtu (tanggal acara).

Acara ini dimeriahkan oleh penampilan seni dari Lesbumi lima kabupaten, yaitu Ponorogo, Ngawi, Magetan, Kabupaten Madiun, dan Kota Madiun. Setiap kabupaten menghadirkan karya seni yang khas dan penuh makna. Lesbumi Ponorogo menampilkan geguritan, sementara Lesbumi Ngawi menyuguhkan musik dan puisi. Tidak ketinggalan, Lesbumi Magetan membawakan sholawat, sedangkan Lesbumi Kabupaten Madiun kembali memadukan musik dan puisi. Lesbumi Kota Madiun turut memberikan warna tersendiri dengan penampilan puisi yang menyentuh.

Pentas seni ini tidak hanya menjadi ajang ekspresi budaya, tetapi juga merefleksikan nilai-nilai yang diwariskan oleh Gus Dur, terutama tentang keberagaman dan toleransi. Hal ini terlihat dari kehadiran beberapa tokoh lintas agama, termasuk perwakilan dari komunitas Tionghoa dan Kristen, yang memberikan testimoni mengenai kesan mereka terhadap Gus Dur.

Dalam testimoninya, salah satu tokoh Tionghoa mengungkapkan, “Gus Dur adalah sosok yang sangat dekat dengan semua golongan. Beliau mengajarkan pentingnya menghormati perbedaan dan hidup berdampingan dengan damai.” Tokoh Kristen lainnya menambahkan, “Kami mengenang Gus Dur sebagai figur yang membawa pesan kasih dan kemanusiaan, tanpa memandang latar belakang agama atau budaya.”

Ketua Lesbumi Ngawi, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa acara ini bukan ponorogo city center hanya sekadar pentas seni, tetapi juga sebuah upaya untuk menjaga dan merawat warisan Gus Dur dalam bidang seni budaya dan toleransi. “Gus Dur adalah inspirasi kita semua. Melalui seni, kita ingin terus menghidupkan semangat beliau untuk merangkul keberagaman dan memperkuat persatuan,” ujarnya.

Acara yang berlangsung hangat ini dihadiri oleh ratusan peserta, ponorogo dalam angka 2024 termasuk para seniman, tokoh masyarakat, dan warga setempat. Pentas bareng ini tidak ponorogo ke surabaya hanya menjadi ajang mengenang Gus Dur, tetapi juga memperkuat sinergi antar Lesbumi di Madiun Raya dalam melestarikan seni dan budaya sebagai sarana dakwah dan perekat bangsa.

Dengan semangat yang diusung oleh Gus Dur, pentas seni ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus menjaga harmoni dan keberagaman di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Report this page